Sumberdaya Lahan, Kemampuan Lahan, dan Kesesuaian Lahan


1.     Sumberdaya Lahan
Sumber daya lahan adalah segala sesuatu yang bisa memberikan manfaat di lingkungan fisik dimana meliputi tanah, iklim, relief, hidrologi dan vegetasi yang ada. Dari semua faktor yang ada tersebut dapat mempengaruhi potensi dalam penggunaan lahannya, termasuk di dalamnya adalah akibat dari kegiatan-kegiatan manusia baik di masa lalu maupun masa sekarang. Sebagai contoh adalah penebangan hutan dan penggunaan lahan baik untuk pertanian maupun untuk bidang lainnya. Kaitan dengan lahan tersebut maka diperlukan suatu interpretasi lahan agar kita dapat melihat beragam komponen lahan dari berbagai segi, baik mengenai luasan, lokasi, potensi yang ada, nilai ekonomi, ekosistem yang berkembang dan sifat dari tiap komponen tersebut.
Dalam rangka memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia yang terus berkembang dan untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi, pengelolaan sumberdaya lahan seringkali kurang bijaksana dan tidak mempertimbangkan aspek keberlanjutannya (untuk jangka pendek) sehingga kelestariannya semakin terancam. Akibatnya, sumberdaya lahan yang berkualitas tinggi menjadi berkurang dan manusia semakin bergantung pada sumberdaya lahan yang bersifat marginal (kualitas lahan yang rendah). Hal ini berimplikasi pada semakin berkurangnya ketahanan pangan, tingkat dan intensitas pencemaran yang berat dan kerusakan lingkungan lainnya. Dengan demikian, secara keseluruhan aktivitas kehidupan cenderung menuju sistem pemanfaatan sumberdaya alam dengan kapasitas daya dukung yang menurun. Di lain pihak, permintaan akan sumberdaya lahan terus meningkat akibat tekanan pertambahan penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita (Rustiadi, 2001).
2.     Kemampuan Sumberdaya Lahan
Lahan diartikan sebagai lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief, tanah, air dan vegetasi serta benda yang ada di atasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan lahan (Arsyad, 2006). Lahan merupakan sumberdaya pembangunan yang memiliki karakteristik unik, yakni (1) Luas relatif tetap karena perubahan luas akibat proses alami (sedimentasi) dan proses artifisial (reklamasi) sangat kecil. (2) Memiliki sifat fisik (jenis batuan, kandungan mineral, topografi dsb.) dengan kesesuaian dalam menampung kegiatan masyarakat yang cenderung spesifik. Oleh karena itu lahan perlu diarahkan untuk dimanfaatkan bagi kegiatan yang paling sesuai dengan sifat fisiknya serta dikelola agar mampu menampung kegiatan masyarakat yang terus berkembang (Dardak, 2005). Kemampuan lahan adalah kapasitas suatu lahan untuk berproduksi (Yudoyono dkk, 2006). Kemampuan ini sering diartikan sebagai potensi lahan untuk penggunaan pertanian secara umum dengan kemampuan produksi dari tanah tersebut didasarkan pada fakta-fakta iklim, drainase, dan kemiringan.
Pada dasarnya sistem klasifikasi kemampuan lahan yang banyak digunakan diberbagai negara dewasa ini adalah pengembangan dari sistem USDA (United States Departement of Agriculture). USDA membagi kemampuan lahan menjadi kelas kemampuan, sub kelas kemampuan, dan satuan pengelolaan. Klasifikasi kemampuan lahan merupakan suatu proses penilaian lahan secara sistematik dan pengelompokan dalam beberapa kategori atas sifat-sifat yang merupakan potensi dan pembatas dalam penggunaanya secara lestari.
Pembatas tersebut dibedakan menjadi dua macam, yakni pembatas permanen dan pembatas sementara. Pembatas permanen adalah pembatas lahan yang tidak mudah diatasi hanya dengan perbaikan sedikit, seperti kemiringan lereng, kedalaman tanah, banjir dan iklim. Adapun pembatas sementara adalah pembatas lahan yang dapat diatasi atau diperbaiki dengan dengan pengelolaan lahan seperti kandungan unsur hara dengan cara pemupukan dan drainase.
Menurut klasifikasi kemampuan lahan dari Arsyad (2006), terdapat empat kelas (kelas I sampai IV) yang sesuai untuk usaha pertanian tanaman pangan dan kelas (V sampai VIII) untuk tanaman keras. Untuk mengetahui tingkat kesesuaian penggunaan lahan, maka harus ada kriteria dasar yang dijadikan acuan untuk menilai karakteristik lahannya. Kriteria kemampuan lahan yang digunakan mengacu pada Arsyad (2006) yaitu kelas kemampuan dan penggunaanya.

3.     Kesesuaian Lahan
Kesesuaian lahan adalah kecocokan suatu lahan untuk penggunaan tertentu yang ditinjau dari sifat-sifat tanah sesuai dengan usaha tani atau komoditas yang produktif. Evaluasi kesesuaian lahan merupakan bagian dari proses perencanaan tataguna tanah. Inti evaluasi lahan adalah membandingkan persyaratan yang diminta oleh jenis penggunaan lahan yang akan diterapkan dengan sifat-sifat atau kualitas lahan yang dimiliki oleh lahan yang akan digunakan. Dengan cara ini, maka akan diketahui potensial lahan atau kelas kesesuaian lahan untuk jenis penggunaan lahan tersebut. Evaluasi kesesuaian lahan ini menghubungkan masing-masing satuan peta dengan penggunaan lahan tertentu.
Menurut CSR/FAO (1983), sistem klasifikasi kesesuaian lahan terdiri dari tiga kategori, yaitu :
a.     Kesesuaian lahan tingkat order, yaitu menunjukkan apakah suatu lahan sesuai atau tidak sesuai untuk penggunaan tertentu. Kesesuaian lahan tingkat orde ini terbagi dua, yaitu :
1.     Orde N (tidak sesuai), yaitu lahan yang memiliki faktor pembatas sedemikian rupa sehingga penggunaannya secara lestari untuk tujuan tertentu.
2.     Orde S(sesuai), yaitu lahan yang dapat digunakan dalam waktu yang tak terbatas untuk suatu penggunaan tertentu tanpa atau dengan sedikit resiko kerusakan terhadap sumberdaya lahannya.
b.     Kesesuaian lahan tingkat kelas, yang merupakan pembagian lebih lanjut dari order dan menggambarkan tingkat-tingkat kesesuaian dari order. Kesesuaian tingkat kelas ini terdiri dari 5 kelas, yaitu :
1.     Kelas S1 (sangat sesuai), yaitu lahan yang tidak memiliki pembatas yang besar untuk pengelolaan yang diberikan atau hanya mempunyai pembatas yang tidak secara nyata berpengaruh terhadap produksi dan tidak akan menaikkan masukan yang telah biasa diberikan.
2.     Kelas S2 (cukup sesuai), yaitu lahan yang memiliki pembatas-pembatas yang agak besar untuk mempertahankan tingkat pengelolaan yang harus diterapkan. Pembatas akan mengurangi produksi atau keuntungan dan meningkatkan masukkan yang diperlukan.
3.     Kelas S3 (hampir sesuai), yaitu lahan yang memiliki pembatas-pembatas yang besar untuk mempertahankan tingkat pengelolaan yang harus diterapkan. Pembatas akan mengurangi produksi atau keuntungan dan meningkatkan masukkan yang diperlukan.
4.     Kelas N1 (tidak sesuai pada saat ini), lahan ini memiliki pembatas yang lebih besar, tetapi masih memungkinkan untuk diatasi, namun tidak dapat diperbaiki dengan biaya normal.
5.     Kelas N2 (tidak sesuai unttuk selamanya), yaitu lahan yang memiliki pembatas permanen yang mencegah segala kemungkinan penggunaan jangka panjang
c.     Kesesuaian Lahan pada Tingkat Subkelas
Kesesuaian lahan pada tingkat subkelas mencerminkan jenis-jenis pembatas yang dimiliki atau bentuk perbaikan dalam suatu kelas kesesuaian lahan, tiap kelas kecuali kelas S1 dapat dibagi menjadi satu atau lebih subkelas tergantung dari jenis pembatas yang ada. Jenis pembatas yang ditunjukkan dengan simbol huruf kecil yang diletakkan setelah simbol kelas. Beberapa jenis pembatas yang menentukaan kelas kesesuaian lahan antara lain : iklim (c), kebasahan (w), sifat fisik tanah (s) dan kesuburan tanah (f) (FAO, 1976 dalam Sitorus, 1989).
d.     Kesesuaian Lahan pada Tingkat Unit
Kesesuaian lahan pada tingkat unit merupakan pembagian lebih lanjut dari subkelas berdasar atas besarnya faktor pembatas. Semua unit yang berada dalam satu subkelas mempunyai jenis pembatas yang sama pada tingkat subkelas. Unit yang satu berbeda dengan unit lainnya karena kemampuan produksi atau dalam aspek tambahan dari pengelolaan yang diperlukan dan merupakan pembedaan detil dari pembatas-pembatasnya. Diketahuinya pembatas secara detil memudahkan penafsiran dalam meengelola rencana suatu usahan tani (Hardjowigeno, 2003).


Comments

Popular posts from this blog

CARA MERUBAH LINE MENJADI POLYGON PADA ArcMap 10.1

Layout Peta dengan Mudah Dengan ArcGis

Generalization, Eliminate, membersihkan data, menghilangkan polygon yang kecil, AcrGis, Toolboox,